Pages

Monday, April 1, 2013

[ FanFiction ] You Must Be Mine Part2


Cast : Kim Heechul, Sohee, Park HaeRim
Genre : Romantic

                                                    “You Must Be Mine” Part 2

“aku ada dimana?”
“Sohee-ssi anda sudah sadar?” Tanya seorang yeoja berseragam putih-putih, sepertinya dia suster disini. Apa? Suster? Aku ada dimana? Mengapa aku ada di ruangan seperti ini? Aku tidak suka, aku ingin keluar.
“aww, anda suster disini? Aku kenapa suster?” tanyaku sambil meraba kepalaku yang terasa sakit sekali.
“hati-hati Sohee-ssi, tadi ada beberapa orang yang mengantarkan anda kesini, mereka bilang anda ditemukan pingsan setelah ada kecelakaan.” Jelas suster itu.
“ah kecelakaan?” gumamku sesaat dan kembali mengingat kejadian itu.

//Flashback
Aku melihatnya terkapar tidak berdaya di pinggir jalan. Aku berlari mendekatinya, dan dengan teriakanku, aku mencoba menyadarkannya. Tapi dia tidak juga bangun hingga aku merasa ada benturan yang sangat keras di kepalaku.
“buuuggg!!!” seperti itu suara yang kudengar, dan semuanya menjadi gelap.
“oppaaa..” lirihku memanggil heechul oppa yang mungkin masih ada sekitar beberapa meter dari dekatku. Aku tidak bisa melihat apa-apa, yang aku rasakan hanya dinginnya jalan ini, tubuhku tak bisa bergerak, sehingga sedikit demi sedikit aku tidak merakan apa-apa lagi.
//Flashback end

“OPPAAAAA!!!” seketika aku berteriak histeris setelah mengingat semuanya.
“dimana Heechul oppa?” aku bertanya kepada suster tersebut dengan berteriak.
“Anda ditemukan hanya sendiri saat itu Sohee-ssi.” Suster mencoba menjelaskan, tapi aku tidak percaya juga. Aku merasa oppa masih ada di dekatku saat itu.
“Sohee-ssi maaf kami akan memberikan obat ini kepada anda agar perasaan anda sedikit tenang.
“hmm..silakan” aku hanya bisa mengangguk pasrah dan terus mengeluarkan air mata ini.
Appa, omma dan Donghae oppa datang menjengukku. Omma dan appa yang melihatku bergegas mendekatiku dan memelukku.
“Sohee-ah, apa yang terjadi? Apa kau sudah bisa menceritakannya?” Tanya omma dengan pelan, karena omma takut aku menangis lagi setalah mengingat kejadian itu.
“aku tidak tau omma, yang aku ingat hanya suara benturan keras di kepalaku dan aku melihat Heechul oppa…..” belum sempat aku melanjutkan omonganku, air mata ku mulai terjatuh lagi, omma memelukku lagi dan menenangkanku.
“sudahlah Sohee, Heechul mungkin akan baik-baik saja, oppa mu dan teman-temannya sedang mencari kabar Heechul. Kau tenang sajalah” kata omma sambil memelukku erat.
Tuhan, cobaan apa ini? Ini begitu berat dari yang kubayangkan, aku lebih baik di caci maki dengan fans Heechul oppa dari pada harus mengalami ini.

Beberapa jam kemudian Donghae oppa dan teman-temannya datang dan memberi berita yang tidak aku harapkan.
“Sohee, kau masih bisa sabarkan?” Tanya Donghae oppa dengan tenang.
“ne Oppa, aku akan sabar, tapi harus sampai kapan?” Tanya ku dengan tatapan kosongku. Aku mulai terbiasa dengn tatapan kosong ini semenjak aku tidak tau dimana Heechul oppa.
“Donghae-ah aku keluar sebentar, ada yang menelepon ku.” Kata seorang teman oppa.
“ne, hyung.” Jawab Donghae oppa.

(Eunhyuk POV)
“yeoboseyo..”
“Hyukie.. aku sekarang sudah bersama Heechul oppa, kau bilang kau tidak percaya kan aku akan melakukan ini. Tapi akhirnya aku melakukannya juga.” Jawab suara dari teleponku.
“Haerim-ah, kau.. kau benar-benar melakukannya.” tanya ku kaget, aku tidak percaya bahwa candaanku saat itu didengarkannya.
“yeoboseyo hyukie-ah.. sekarang dia sudah bisa menjadi milikmu, dan Heechul oppa menjadi milikku.” Kata Haerim.
“Sekarang dimana kau?” tanya ku membentaknya.
“aku dirumah sakit yang sama denganmu sekarang, tapi aku ada di UGD saat ini, datanglah jika kau mau.” Jawabnya santai.
Aku segera menuju UGD untuk mengetahui Heechul hyung baik-baik saja.
Setelah sampai aku melihat Heechul hyung terbaring di tempat tidur itu, dan aku melihat Haerim disisi kanannya yang sedang menjaga pangerannya itu. Tampaknya Haerim benar-benar sudah gila, apa dari Hyungku ini sehingga membuatnya tergila-gila? Benar-benar kau ini Haerim.
“haerim-ah.” Aku memanggil Haerim, tapi aku tidak menuju masuk keruangan itu. Aku hanya berdiri di depan pintu. Karena aku takut kalau sampai Heechul hyung bangun dan mengetahui semuanya dan ternyata yang telah membuatnya begini adalah temanku, tidak, aku tidak mau telibat dalam masalah ini.
“ah, Hyukie kau sudah datang, kemarilah sedang apa kau berdiri disana? Aku akan memberi tau apa yang terjadi dengan keadaan Heechul oppa.” Kata Haerim, dan mendekatiku. “duduklah dikursi itu hyukie.” Dia menunjukkan kursi yang ada disebelah kiri tempat tidur Heechul hyung.
“apa yang terjadi dengan Hyungku?” tanyaku.
“kata dokter, Heechul oppa tidak akan mengingat semuanya. Dan aku akan membuatkan memori baru untuknya, dan aku sebagai calon istrinya.” Jelas Haerim. Aku hanya bisa terdiam mendengar penjelasan Haerim.
“Haerim ! kau sudah gila !” bentakku dan langsung keluar dari ruangan itu.
Aku harus bagaimana? Apakah ini salahku? Iya ini salahku karena aku yang member saran ini kepada Haerim. Aaarrrggghhh!!! Aku bisa gila kalau seperti ini.
(Eunhyuk POV end)

#AUTHOR POV
Eunhyuk yang sebenarnya teman dari Haerim merasa bingung harus bagaimana.
Dan dia memutuskan membantu Sohee untuk melupakan Heechul. Karena sudah tidak mungkin lagi Heechul hyung bisa mengingat Sohee.
#POV end

~~~~~~
“Oppa, kau dimana? Aku mengkhawatirkanmu oppa, apa kau baik-baik saja? Selama aku dirumah sakit sampai 2 bulan setelah aku keluar, belum juga ada kabar darimu. Aku sangat merindukanmu oppa, bagai mana dengan rencana pernikahan kita, apa masih bisa terwujud?” aku bergumam dalam hati. Hah,aku lelah kalau harus mengurung diri seperti ini terus.

#AUTHOR POV
Eunhyuk dalam perjalanan menuju rumah Sohee, dia sudah sering berkunjung ke rumah Sohee. Dan sampai sekarang Sohee belum juga memberi kesempatan kepada Eunhyuk untuk menjadi pengganti Heechul. Tapi Perjuangan Eunhyuk tidak berhenti, karena dia yakin suatu saat Sohee akan bisa menerimanya.
#AUTHOR POV end

“Ah Eunhyuk-ssi.” Kataku kaget karena belihat Eunhyuk sudah berdiri didepan pintu rumahku. Mau apa dia kemari? Bukankah aku sudah berkali-kali menolaknya tapi dia tidak juga berhenti. Aku yakin kalau Heechul oppa akan kembali, aku yakin.
“Sohee, berhentilah memanggilku seperti itu, panggil saja aku dengan sebutan Hyukie. Kita seperti orang yang baru kenal saja.” Katanya, aku belum bisa dan mungkin tidak bisa seperti itu.
“ah, mianhamnida.” Jawabku sopan. “Eunhyuk-ssi, sudah berulang kali aku bilang berhentilah mendekatiku dengan tujuanmu yang mau menggantikan Heechul oppa, sudah aku bilang tidak bisa melupakannya, karena aku yakin dia masih hidup, dan akan kembali untuk mencariku.” Jawabku datar dan dingin dengan tatapan kosongku. Itu kata-kataku setiap kali Eunhyuk sering sekali datang kerumahku.
“Sohee-ah, jangan seperti itu kepada Eunhyuk Hyung, dia hanya ingin menemanimu saja.” Tegur Donghae oppa yang mungkin sudah mendengar pembicaraanku dari tadi, tapi mengapa dia membela Eunhyuk? Bukan menyadarkan Eunhyuk? Dia oppa ku atau bukan?
“mian oppa, aku hanya...” kataku dan belum sempat menyelesaikan perkataanku Eunhyuk tiba-tiba memotong pembicaraanku.
“ah, Donghae-ah, kami hanya mau keluar sebentar, bolehkan?” tanyanya kepada Donghae oppa. Apa maunya.
“ya, tidak, aku tidak ingin kemana-mana.” Jawabku.
“tapi itu kau sudah siap, kau juga sudah membawa tas itu. Kenapa tiba- tiba kau bilang tidak mau kemana-mana?”
“ah ini, aku hanya... aku ingin berjalan-jalan sendiri saja.” Kataku, aku memang mau keluar tapi tidak bersamamu Eunhyuk! Aku hanya ingin sendiri.
“baiklah kalau begitu, Hyung tolong kau jaga adikku ya Hyung.” Donghae oppa tiba-tiba membolehkan. Apa-apaan kau ini oppa!
“ya! Oppa!” jawabku menolak dan berusaha menepis tangan Eunhyuk yang menggandengku dengan tiba – tiba, tapi genggamannya cukup kuat sehingga aku tidak sanggup untuk melepasnya. Yasudahlah aku ikuti saja apa maunya, kalau dia masih menyuruhku untuk melupakan Heechul oppa, ini akan menjadi pertemuan terakhirku dengan Eunhyuk.

~~~~~~
Selama didalam mobil Eunhyuk aku hanya diam dan sesekali meneteskan air mata karena mengingat kejadian itu, untung saja dia tidak memperhatikanku, dan aku tidak berharap diperhatikannya.

(Eunhyuk POV)
Sohee, aku akan membawamu kemanapun kau mau agar kau bisa melupakan Heechul, tapi setiap kali aku mengajakmu kau selalu seperti ini, tolong bukalah hatimu untukku sedikit saja. Aku sedih melihatmu selalu seperti ini. Sebenarnya aku ingin memberi tau mu tentang Heechul hyung, kini dia tidak mengingatmu lagi, karena kini dia telah bahagia bersama temanku Haerim, dan Heechul hyung bukanlah Heechul yang ceria seperti dulu, dia adalah Heechul yang baru, pendiam dan dingin. Kalau kau mengetahuinya kau akan dalam bahaya Sohee-ah.
Aku belum berani mengatakannya, tapi aku berpikir lagi saat kau mengetahuinya sendiri, aku akan lebih merasa bersalah, dan kau akan selalu membenciku. Maka aku lebih baik menunggu waktu yang tepat untuk memberi taumu.
(Eunhyuk POV end)

“Eunhyuk-ssi, kita mau kemana?” tanya ku dengan tatapan kosong kedepan.
“aku ingin mengajakmu kesebuah Caffe yang baru saja buka.” Jawabnya, tapi mengapa dia bisa lebih dingin dari pada aku, dia berbeda dari biasanya, dia tidak menatapku seperti biasanya, dia juga tidak berusaha memegang tanganku seperti biasanya. Dan aku mulai merasakan ada yang aneh dengannya, apakah dia sudah ingin berhenti untuk mengejarku? Baguslah kalau begitu.
Aku menolehkan kepalaku sedikit kearahnya, aku melihat wajahnya yang sebenarnya tampan, tapi mengapa bisa aku membencinya? Dia mempunyai tatapan yang tajam dan teduh, tapi mengapa bisa aku tidak suka bila dia melihatku? Dia mempunyai senyum yang khas yang memperlihatkan seluruh gusinya, begitu lucu saat dia tertawa, tapi aku tetap tidak suka saat dia mengajakku tertawa bersama. Yang ada dipikiranku hanya Heechul oppa, dan masih sampai saat ini.
Apa? Aku melihat air mata yang mengalir dipipinya, kenapa dia? Tidak biasanya dia seperti ini, kali ini tatapan matanya berubah menjadi tatapan orang yang sedang ketakutan, dia menggigit-gigit bibir bawahnya, benar- benar seperti orang yang ketakutan.
“Eunhyuk-ssi, kau kenapa?” ini pertama kalinya aku bertanya seperti ini kepadanya.
“ah tidak apa-apa.” Jawabnya sambil menghapus air matanya.
Aku hanya diam dan memalingkan pandanganku kembali kedepan, aku tidak ingin bertanya lebih lagi, aku takut dia menganggapku memberinya kesempatan.

~~ TBC ~~

Created by : @official_nna

// ini FF udh pernah di share di facebook aku kok ^^


No Bashing, OK !


Ditunggu Commentnya yahh.. thanks,
Tunggu part-part selanjutnya.

No comments:

Post a Comment

this is me ^^

Semarang, Indonesia
apakah perlu alasan untuk menyukai sesuatu? Aku menyukai apa yang aku tau, dan aku tau apa yang aku suka :) Do what you do, what you llike, what you need :) I'm just an ordiinary girl. Sometimes I'm lazy, I get scared, I feel so ignored, I feel happy, I get silly, I choke on my own words, I make wishes, I have dreams, And I still want to believe, Anything could happen in this world.. For an ordinary girl.. Like you, like me.. Just an ordinary girl.. :)